hari ini aku kembali tersakiti,
aku tersakiti oleh perkataan saudara sehidupku.
itu teramat sangat menusuk kalbuku.
aku tak pernah meminta ia untuk menyayangiku.
tapi apa harus ia berkata sekasar itu.
mungkin bila saat semua telah terjadi nanti,
saat aku tak mampu membuka mata indahku lagi,
saat aku tak bisa menyentuh dengan tangan lembutku lagi.
ia adalah orang yang pertama bahagia.

meski terasa luka menggores hati,
meski terasa sakit mengukir kalbu.
aku akan tetap tersenyum untuknya,
walaupun aku belum tau status tepatku dalam keluarga ini.